Minggu, 07 Juli 2013

JIKA SAATNYA TIBA, AKU INGIN....

BISMILLAHHIRRAHMANNIRROHIM.... ALLAHHUMA SHALLI ‘ALAA SYYAIDINAA  MUHAMMA WA  AALA ‘ALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. YAA ALLAH JADIKANLAH TULISAN INI BERMANFAAT , AAMIIN......
Assalammu’alaikum kawannn....
 “Nikah itu merupakan bagian dari Sunnahku. Maka barang siapa berpaling dari Sunnahku, ia bukanlah bagian dari umatku.”
Menikah...!!, menikah bukanlah sesuatu yang bisa kita anggap enteg, namun menikah adalah ilmu yang akan mengantarkan kita pada kesempurnaan dari separu agama setiap insan. Pun menikah juga bukan hal yang akan mempersulit kehidupan kita asalkan niatnya diluruskan. Untuk apa sih kita menikah? mungkin jawabannya adalah untuk mendapatkan ridho Allah swt. dan untuk mendapatkan keturunan yang Sholeh/Sholekhah. Iyaaa kan? .
Menikah bisa membuat Allah tambah mencintai kita, karena dengan menikah kita mengharapkan ridho yang paling mulia disisi Allah swt. serta menjauhkan diri dari segala zina terhadap pasangan yang sedang dimabuk cinta
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu pekerjaan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra’ : 32)

karena tidak banyak pula pasangan yang sedang di mabuk asmara itu melakukan hal yang dibenci Allah, jika kalian siap untuk mengenal lawan jenis, pikirkan kembali niatnya untuk apa? Jangan cuma karena gengsi, misalkan teman punya pacar yang W-O-W terus kepengen juga punya pacar, padahal pasangan kita cuma PHP aliasssss Pemberi Harapan Palsu, GAK BEEEUUUDDD daaaahhh!!!
Banyak sudah pasangan yang mengakhiri kesendiriannya atau tidak ingin kehilangan seseorang yang dicintai dengan menikah. Dan tidak sedikit pula yang takut pada sebuah pernikahan dikarenakan, takut tidak bisa memberi nafkah, takut menelantarkan anak dan istrinya, takut perceraian, masih mikirin karier, pasangan yang enggan diajak menikah, beribu alasan lainnya yang menghalangi untuk segera menikah..
Lalu... kalau tidak menikah, mau dibawa kemana tujuan hidupmu, nak? Dan bagaimana dengan orang yang kamu cintai? Apa cuma mau digantungkan saja? (hehheee... belaga sok tua).
Barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, atawa memberi karena Allah, dan tidak mau memberi karena Allah, maka sungguh orang itu telah menyempurnakan imannya."(HR. ImamAbu Daud)
Banyak teman saya yang awalnya ragu untuk menikah, pacaran sampe bertahun-tahun terus ujung-ujungnya putus eh, patah hati dehhh..., atau teman-teman kita yang sudah kebablasan dalam pacaran. Banyaknya ketidakseriusan dalam pacaran akan berakibat penyesalan yang berkepanjangan.
Well... saya hanya salah satu wanita yang beruntung karena Allah menyelamatkan hidup saya, semoga kalian yang membacapun selalu dalam lindungan dan penyelamatan dari Allah swt. sehingga tidak sampai pada pergaulan dalam berpacaran yang fatal. Orang yang berpacaran bisa mengakibatkan kehancuran moral dan akhlak, Na’udzubillah min dzalik ! (ngrasa nih.... hahaha)
Waduhh, bahasanya sudah berat ya? Maaf#nunduk. Saya menulis ini bukan cuma sekedar bacaan saja, tetapi juga ingin menjadi manfaat, selain untuk mengingatkan pada diri saya, saya juga ingin mengingatkan pada temen-teman juga.

Tau gak sih? Banyak temen-temen yang sudah menikah akhirnya mereka damai-damai aja tuh, kalem-kalem aja tuh, seneng-seneng aja tuh, malah tambah bahagia ketika punya momongan setelah menikah, buat temen-temen yang sudah menikah tetapi belum diberi kepercayaan seorang bidadari kecil jangan pernah menyerah buat meminta sama Allah swt.

Rejeki itu bukan hanya berupa materi tetapi jodoh, anak, kesehatan, kebahagiaan dan rejeki yang sekiranya membuat batinpun damai.

Kembali lagi... Keajaiban setelah menikah itu ada saja, malah banyak temen yang sudah menikah  rezekinya mulai bertambah, kariernya melejit, hajat yang belum kesampaian saat sendiri dulu - setelah menikah kesampaian, bahagia lahir dan batin, meskipun banyak kekurangan tapi selalu saja ada jalannya buat menjemput rejeki-rejeki tersebut. yaaaa... banyak deh.

Mudah-mudahan menarik ya pembahasannya? Mari kita sama-sama belajar ilmu menikah.  Wahai kamu lelaki yang jantan (yang sudah cukup umur buat menikah ya), yaaaapp!!... buruan si doi dilamarrr. Datang kerumahnya bawa bunga mawar merah, sama boneka, jangan lupa bawa co-co-late (eiittss!!! GAK PERLU DINKKKK... hehhehe!!!) yang perlu kalian siapkan adalah MENTAL. Siapa tahu ayahnya si doi galak, syukur-syukur punya jurus jitu menaklukan ayahnya yang galak. Ayah yang galak bukan berarti sebel sama kamu, tapi beliau sedang melindungi anak perempuannya. Akkhh... ntar kalo kamu (wahai lelaki) sudah menjadi seorang ayah yang baik, pasti juga demikian. Lanjutttttttt...... terus ngomong deh sama bapak - ibunya, papi - maminya, ayah - bundanya, babe - emaknya, siapapun sebutannya plissss beuuuddd buat elo-elo yang ngaku JANTAN#4l4y .... beranikan diri melamar anaknya.
“Ya, Rabb... berikanlah kemudahan bagi mereka yang akan melamar pasangannya, jadikan kata yang keluar dari mulutnya adalah kata yang mudah dipahami bagi kedua belah pihak, dan jadikanlah ketulusannya untuk menikahi pasangan yang dicintai itu adalah jalan menuju RidhoMu...” aamiin.
Melamar itu melatih keberanian kita, sama halnya nembak, bedanya kalo nembak bisa ditolak, kalo ngelamar pasti diterima dan gak ada jawaban ngambang hehehe.... Kalau sudah melamarkan artinya tujuan jelas yaitu menyegerakan menikah.
Masa Jahillyah

“Ya Allah, Tuhanku Yang Maha Pemaaf... Ampuni aku yang telah tidak mendengar teguranmu melalui mulut-mulut orang yang Engkau peritahkan menegurku... Ampuni aku yang lalai dan mengabaikan perintahMu... Ampuni aku yang sibuk memikirkan dunia... dengan segala penyesalanku, Ampuni aku Ya Rabb.” aamiin.

Sebelum saya berhijrah atau bertaubat, saya juga pernah melakukan kesalahan yang bisa dibilang kesalahan besar, menurut saya  dari sebuah kesalahan kita akan berhati-hati untuk melakukan hidup kita selanjutnya.

Sedikit bercerita tentang pengalaman saya sewaktu masih dalam masa jahiliyun... (jahiliyah yang benar) hehehe....

“Ya Allah pertemukanlah aku dengan seseorang lelaki yang tanpa perantara siapapun kecuali Engkau untuk saling berkenalan.”  

Doa itulah yang ,mempertemukan saya dengan lelaki yang menjadi pacar saya setahun yang lalu baru BUBAR hehehe. Bermula pada tanggal 11 Juli 2009 saya dipertemukan seorang lelaki yang tanpa perantara siapapun kecuali Allah, saat itu saya sedang  bekerja di counter pulsa, ada seorang custamor yang iseng-iseng tanya ini-itu, sedikit gak nyambung dan jujur ya capek ngejawabnya itulah#modus seorang lelaki yang lagi PDKT. Gak hanya kecurian no.Hp aja, tetapi hati saya pun sudah dicuri olehnya, hehehehe.......

Sebut saja dia MAS(Mas pangilan anak laki-laki dalam bahasa jawa = kakak cowok) selang seminggu berkenalan dan sempet diajakin dinner bareng, dia mengungkapkan perasaannya dengan bahasa polosnya yaitu *nembak*, yahh.. hati saya sangat berbunga-bunga, wajarkan sebagai cewek yang statusnya JOMBLO. Xixixixi.... berulang kali dia nembak tapi saya menaikkan harga diri saya hahha, sok jual mahal gitu, cewek itu punya rumus metemaCINTA, cluenya mudah dihafal, hasilnya ngambang, singkat dan gak jelas. Penasaran sama rumusanya?? Buat para cowok pasti ada yang udah hafal dan malah sering jadi senjata. “ki-ta-ja-la-ni-sa-ja-du-lu...(embel-embelnya bebas).”

Saya bilang padanya,” kita jalani saja dulu cocok ya lanjut gak ya berarti belum jodoh.” (tuhhh... hasilnya ngambangkan?antara diterima dan di tolak)
Saya lupa jawban dia apa pada waktu itu, yaaahh... maklumlah itu terjadi 4tahun yang lalu....

Alasan saya bilang begitu bukan cuma masalah jual mahal saja, tetapi juga dengan pertimbangan yang cukup menyiksa pikiran saya. Entahlah, apa yang sedang saya pikirkan saat itu? Ataukah saya sedang mendramatisir keadaan saja? Heheh... . sebenernya saya CINTA, tapi Saya meragukan dia karena perbedaan yang mungkin belum bisa saya terima maklum baru kenal juga, perbedaan itu diantaranya

§        Pertama : dari segi PENDIDIKAN yang sudah berbeda, saya hanya lulusan SMK dan dia masih kuliah otomatis akan menyandang lulusan S1,
§        Kedua : lingkungan PERGAULANnya pun sangat mempengaruhi saya buat menerimanya.
§        Ketiga : ADAT ISTIADAT yang kebetulan dia domisili luar P. Jawa, deket P. Bali itu lho pulau yang terkenal dengan pantai Sengigi, taukan? Kalo belum tau tanya sama temen sebelahnya hehhe...
§        Keempat : pertimbangan KELUARGA yang memang saya tidak mengenal siapapun keluarganya kecuali teman-temannya yang dari satu suku dan beberapa teman kampusnya. Saya hanya mengenal kakak dan adiknya just by phone and Fb.

Pertimbangan-pertimbangan itu, sangat saya pikirkan matang-matang. Yakin tidaknya untuk dijalani, kenapa saya tidak mempertimbangkan dari segi akhlaknya saja? Nah, itulah kebodohan dan kelalaian saya. Waktu itu kriteria saya dia beragama ISLAM, pintar, dan dewasa. Pertimbangan itulah yang jelas-jelas kurang tepat, bagi saya Sekeren kriteria apapun dalam memilih pasangan, lebih keren memilih kriteria akhlaknya.

Seminggu berjalan dengan status ngambang. Akhirnya saya memutuskan untuk berpisah. Perpisahan tersebut tidak membuat saya lupa padanya, alih-alih melupakan sampai sekuat tenaga! nggak ngaruh dan tetap saja dia masih lari-lari dipikiran saya, ciaaaattt.... gombal yeee hehehe, seperti spy girls yang diam-diam mengikuti status hidupnya lewat fesbuk sssttt... Rahasia yaaa!. Hal tersebut semacam penyakit kepo gitu. Apakah wanita-wanita yang sedang membaca juga demikian? Kalo iya berarti kita sejenis dong yaaa#senyummringis. Dan sewaktu saya melihat statusnya yang sudah *berpacaran*, hati saya runtuh seketika (kebanyakan gaya nih...) tapi emang seperti itu keadaanya, ada rasa gak terima, kalau dia sudah berstatus pacar orang lain. Naluri seorang wanita yang secara reflex tiba-tiba menangis itulah yang terjadi pada diri saya saat itu. Disaat rasa kecewa yang muncul, Alhamdulillah saya masih diberi pikiran yang waras dengan tidak melakukan hal-hal merugikan saya, ortu saya, dan semua orang yang saya sayangi, bisa saja lhooo saya silet-siletin tanggan, bahkan bisa saja saya melakukan kebodohan dengan bunuh diri atau hal buruk lainnya yang membuat susah orang disekitar saya.

Lalu apa yang saya lalukan? Dengan menjampi-jampinya, haha.. bukan maksud syirik ya dengan cara berdoa yang baik “ Ya Allah..semoga dia segera putus”, (itulah doa yang baik menurut saya. Baik?! Kayaknya salah do’a). Maklum masih ngarep sih... heheheh.... pemaksaan sama Allah ya?

Semacam mantra, doa itu saya ulang-ulang terus selesaai sholat , sampai akhirnya dia PUTUS. Entah Allah baik sama saya atau kebetulan saja terkabullah doa tersebut.... kekuatan yakin didalam doa itu sungguh luar biasa , doa yang seperti itu saja dikabulkan bagaimana yang baik, maka berdoalah dan sabar, tentunya berdoa yang baik yaaa...

Sempat saya ceritakan pada ibu saya tentang lelaki yang membuat saya jatuh cinta. Tidak ada larang dari ibu saya, karena memang saya sudah lulus sekolah dan ibu saya sangat percaya pada pilihan saya, Beliau hanya berpesan agar saya bisa menjaga diri saya, mungkin pesan itu juga yang orang tua kalian katakan. Sambil saya move on! Singkat cerita, saya dan dia bersatu kembali, dibulan Oktober 2009. Diperjalanan saya berpacaran, tidak selalu menyenangkan dan banyak yang menyesakkan. Seseorang yang sedang jatuh cinta itu pasti

§        Pengen berdua-duan terus, hayo ngakuuuu... dan ternyata bener yang ketiga itu setan
§         Cenderung melupakan teman dekat, ortu, diri sendiri bahkan sampai pencipta kita.
§        Sering menunda kewajiban sebagai seorang muslim. Ada nih, pacar yang jarang mengingatkan buat sholat. Malah yang diingetin “sayang, jangan lupa makan yaaa...”#gelengkepala. Sayangnya mantan saya bukan tipe alarm yang baik. Piiisss...
§         Pasangan  yang sedang jatuh cinta tidak terlepas dari hal-hal yang sangat merugikan khususnya para kaum hawa. Itulah yang terjadi pada kebanyakan anak muda saat ini. Bahkan saya melihat berita di TV sudah banyak penyimpangan yang dilakukan oleh generasi pelajar yang dinodai oleh sikap perilaku yang tidak wajar seperti “arisan seks” . Astagfirullah... akhlaknya sudah terkikis oleh jaman.
§        Sekolah atau kuliah malah berantakan. Ada yang karena pacaran nilainya bagus tetapi banyak juga yang nilainya berantakan. Yang tadinya merah malah berubah jadi putih (soalnya nilainya belum ditulis. Hehhee)
§        Stres gara-gara diselingkuhin dihianatin, dan dicuekin pacar
§        Ada juga gara-gara pacaran kerjaan gak kelar terus dimarahin sama boss.
§        Yang lebih parahnya biasa terjadi sama kaum wanita, hubungan yang terlalu jauh.
§        Gara-gara seks bebas pas pacaran akibatnya kena HIV/AIDS
§        De...el...el...

Saya tidak meng-judge siapapun, semua terjadi tergantung bagaimana cara membawa diri kita pada lingkar yang disebut Pacaran. Saya akui, menyesal banget sama waktu yang udah kebuang dengan sia-sia. Cuma, sekarang Saya ambil hikmahnya saja. TAUBAT!!

Ada beberapa tips untuk menguji keseriusan pasangan kita dengan menyodorkan pertanyaan, “mau dibawa kemana hubungan kita? ” #armadaband

Saya utarakan keinginan untuk menikah, dan tanggapannya saat itu, membuat saya bertulip-tulip hehhe... saya suka bunga tulip dari pada mawar. Dia mengIYAkan, seusai lulus kuliah dia akan melamar saya, dengan kepastian tersebut, Saya cukup bahagia. Bukan berarti perjalaan saya selama kurang lebih 3tahun berjalan mulus, ketika saya percaya pada janjinya akan menikah itulah menjadi ujian saya.

Sampai Saya merasakan ada hubungan yang salah, dia tergoda dengan yang lain, yah... namanya juga pacaran pasti banyak godaan dan banyak yang menggoda, mulai saat dia sudah tergoda dengan yang lain itulah keraguan saya mulai muncul, sikap pemarahnya mulai jelas terlihat dan membuat saya semakin tersiksa. Saya tidak ingin berpisah darinya namun tidak sanggup pula dengan sikapnya yang sangat egois. Hari yang keruhpun mulai membuat badan saya terkuras oleh pikiran yang tidak henti memikirkannya.

Siapapun pasangan yang kita pilih, berusahalah hidup dalam pilihan tersebut sampai kita tahu pilihan itu baik atau buruk. Agar kita dapat belajar.

Menangis, itulah yang mampu saya lakukan, dan menyembunyikan keburukannya dari kedua orang tua saya, itulah kebohongan besar yang terpaksa saya lakukan agar mereka terutama Ibu saya tidak terbebani oleh pilihan tersebut, dengan senyuman saya memastikan keadaan ini  baik-baik saja. yahhh... setiap pasangan yang sedang dimabuk asmara pasti ingin menjadi yang terbaik bahkan menutupi kejelekan pasanganpun dilakukan agar mereka yang melihat bahwa saya menjalani hubungan yang romantis, jauh dari emosi, dan pertengkaran.

Jadi selama 3tahun saya menjalani pacaran dengan Mas, banyak hikmah yang saya ambil. Bagi saya, Allah mempertemukan saya dengannya bukan tanpa alasan, hal yang bisa saya pelajari sebagai wanita terlepas dari kenangan bersamanya yaitu

§        belajar untuk bersabar menghadapi sikapnya,
§        belajar mengatasi perbedaan pendapat,
§        belajar membangkitkan semangat orang yang disayang,
§        belajar memberi perhatian dengan larangan-larangan yang sekiranya membuatnya senang dan juga membuatnya risih terhadap peraturan yang saya buat,
§        belajar minta maaf dan memaafkan,
§        belajar bagaimana cara kita saling memberi kejutan,
§        belajar cara saya memperkenalkan dia kepada ortu,
§        belajar menjadi wanita sabar, kalem, ikhlas dan penuh perhatian
§        belajar mengatur emosi,
§        bahkan belajar bagaimana cara agar cinta tersebut juga memiliki nilai agamawinya, seperti mengajaknya sholat, sedekah, dan niat baik lainnya.
§        Dan masih banyak pelajaran yang lainnya, yang bisa saya ambil untuk diterapkan nantinya jika saya akan dan siap menikah. Hehehe..

Mempertimbangakan keputusan untuk berpisahpun bukan hal yang mudah, namun saya selalu dikuatkan oleh keadaan yang mendesak untuk saya kembali kepada Allah yang sudah saya abaikan. Saya rindu bercengkrama dengan Allah, tetapi semua tidak mudah. Tentang dia yang sudah berlalu, mungkin bukan saya yang bisa merubahnya. Entahlah siapa yang  bisa merubahnya. Baik-buruknya dia sama dengan baik-buruknya saya. Yah... cerita itu memang sudah berakhir, namun pelajaran yang didapat sangat luar biasa. Untung masih pacaran belum sampai menikah, Thanks God, You’re has save me!!!#hikmahpacaran. Seakan saya memaksa untuk terkabulnya doa tersebut, dan saya sadari selama berpacaran dengannya ternyata banyak mudharatnya.

Bahwa memang benar kata pepatah: “apa yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik menurut Allah, tetapi yang terbaik menurut Allah pasti baik pula untuk kita”. Bisa kita renungkan yaaaaaaaa..... hehe.

Tidak mudah  memang, untuk mengakhiri hubungan yang masih didasari rasa cinta. Kembali saya renungkan dan mulai meluruskan niat dengan berdoa lagi. Berdoa itu kasiatnya ampuh, kerena Allah suka dengan umatnya yang selalu berdoa dan meminta padaNya. Lagi-lagi Allah swt. mengabulkan doa saya, ketika saya mengalami dilema dan sakit hati terhadap sikapnya yang semakin hari membuat saya stres. Dengan serius saya bulatkan tekat untuk PUTUS, karena saya ingin terlepas dari siksaan batin waktu itu, saya takut kehilangan arah dengan mempertahankan hubungan yang tidak baik meskipun perasaan cinta masih erat menyelubung di hati (sok romantis yeee..). Tidak semua cerita cinta itu endingnya menyenangkan seperti cerita FTV.

Dengan penuh penyesalah dan kepasrahan saya berdoa,” Ya Allah, aku pasrahkan segalanya apa yang akan terjadi nanti, aku ingin sekali pergi dari jogja, atau sejauh mungkin, aku ingin berpisah dengannya secara baik-baik dan melupakan segala keburukan yang pernah terjadi,lalu ketika aku kembali kejogja lagi, aku sudah ceria dan menganggapnya teman tidak lebih... aku sudah lelah. Aku minta maaf terlalu memaksaMu untuk mengabulkan doaku. Engkau Maha Mengetahui yang terbaik bagiku...” aamiin.

Doa itu perlahan dan pasti mulai terjawab saat saya mengikuti ujian tes dan wawancara disalah satu perusahaan farmasi.

Januari 2012 saya dipanggil untuk training di Bogor, hubungan waktu itu memang masih baik, sampai akhirnya saya lanjut bekerja di Tangerang, hari-hari masih berjalan baik, dan di bulan APRILlah semuanya berakhir. Saya yang meminta untuk mengakhiri hubungan tersebut. Sakit hati itu sangat nyata, karena disaat rapuhnya hati, saya tenggelam sendiri untuk move on and move up*. Tetaplah Allah yang selalu ada. Mungin ini caranya Allah menyelamatkan saya dari hal yang akan memperburuk keadaan saya ketika saya memilih bertahan dengannya. Alhamdulillah... thanks God!

Sebulan berlalu.... dua bulan berlalu.... dan bulan-bulan berikutnya sampai saya benar-benar ikhlas lepas darinya. Saya kembali memikirkan hidup saya selanjutnya. Cara Allah sangat indah memperkenalkan cinta pada lawan jenis. Namun cinta yang hakiki adalah cinta seorang hamba kepada Tuhannya, Allah rabbul izzati, Allah sangat layak untuk dicintai, kata tersebut saya kutip dari buku yang berjudul "Allah Maha Pemurah-Maka Engkau Gampang Menikah" karya ustad Yusuf Mansyu (kapan ya bisa ketemu sama ustad... Allahumma sholli ‘ala syaidina muhammad, wa ‘ala ali syaidina muhammad).

Jadi alasan Allah mempertemukan saya pada Mas adalah sebagai ujian hidup untuk meningkatkan kualitas cinta saya. Ada kata cinta dan benci, sewajarnya.

Sejak putus darinya dan mengarahkan diri saya pada ilmu agama artinya dengan belajar agama yang baik membuat saya instropeksi diri.  Seperti mendapat hidayah, saya tidak ingin pacaran lagi, tetapi mengarahkan untuk menikah. Walaupun masih dibilang muda. Why not? Hehe... Alhamdulillah... saya masih diberi kesempatan untuk taubat. Dengan saya belajar berhijab, sayapun seperti terjaga. Sungguh luar biasa ketika semua harapan-harapan kita, kita kembalikan pada Allah.

“hai orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu,                   sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar."(QS.A1Baqarah(2):153).

Dengan rasa malu dan berjilbab sesuai yang diperintahkan Allah:

"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya." (Q. S. An Nuur : 31).

Buat teman-temanku yang memang ingin punya pacar, pikir kembali. Banyak mudharatnya atau manfaatnya? kalo saya sarankan yang ingin mencari pasangan hidup atau belahan jiwa bisa dengan niatkan bukan mencari pacar tetapi mencari suami/istri. Tentulah boleh mencari yang kaya, yang ganteng atau apalah, namun perlu diingat yang akan menyelamatkan kita dunia-akhirat adalah agamanya, maka urutkan kriteria pasangan kita yang pertama adalah AGAMANYA – Sholeh/Sholehah.  

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah perempuan salehah ". (HR.Muslim ).

Semoga bermanfaat yaaaaaa.....
***************************************************************************
Perasaan ini Fitrah...
Jodohku...

Siapa lelaki yang akan datang padaku saatnya nanti,
Dia datang dengan kesolehnnya
Dia tidak hanya datang dengan ketampanan saja
Seperangkat iman dan taqwa yang ia suguhkan pada Illahi untuk menghampiriku

Siapakah lelaki yang tertulis dalam Laul Mafuz itu, Ya Rabb?
Ya Rabb, jangan Engkau datangkan lelaki yang mencintai dunia tanpa akhirat
Ya Rabb, datangkanlah ia dengan kesolehan akhlaknya
Ya Rabb, bawalah diriku dalam doa disetiap malam dan paginya

Jika ia masih jauh dariku, maka dekatkanlah...
Jika aku belum pantas baginya, maka bantulah aku memantaskan diriku...
Jika perjumpaan kami tiba,
Jadikan perasaan kami berbalut rindu pada perjumpaan denganMu

Jangan jadikan kami hina dalam kedekatan untuk saling mengenal
Berikan keyakinan pada diri kami jika keraguan datang
Engkaulah Sang Maha Kasih dan Maha penyayang
Perjumpakanlah kami dihadapanMu dengan caraMu....
Aamiin.....

Hayoooo... siapa yang lagi penasaran soal jodoh? Dia datang dari arah mana yaaa? Terus dia naik kuda putih atau unta yaaaaaa? Xixixix....#ngayal. Memang jodoh sudah diatur oleh Allah dalam Lauhul Mahfuz-Nya, namun kalo kita tidak berusaha mengambilanya yaaaaa... sampai kapanpun tetap ditangan Allah. Nah, seperti dijelaskan sebelumnya jodoh itu seperti rejeki. Perlu kita pelajari bagaimana cara yang baik menjemput jodoh dari tangan Allah? Saya akan belajar bersama kalian membahas hal tersebut.

Bagi kebanyakan wanita termasuk saya, sangat sulit mengutarakan maksud hati kepada seorang pria yang dirasanya ada getaran cinta hehehe... jelas donk wanita itukan kodratnya pemalu. sementara Allah telah menjadikan rasa malu sebagai mahkota kemuliaan wanita. Sbuhanallah...#kagum

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” (HR. Ibnu Majah)

Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain:
 “Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”(HR. Al Hakim)

Begitu luar biasanya rasa malu itu, maka tutuplah rasa malu itu dengan berhijab. Kerena sesungguhnya itulah penjagaan Allah kepada kita, sebagai wanita muslim. Sebaik-baik perhiasan wanita itupun meliputi rasa malu. Malu yang akan memuliakan kita sebagai wanita. Saya berbicara demikian adalah untuk berbagi ilmu saja, bukan maksud menggurui. Maaf ya, jika ada salah kata atau ada perkataan yang menyinggung. Sesungguhnya kesempurnaan milik Allah dan kekurangan milik saya#kutipanBundaDorce.

 Terus gimana  cara menjemput jodoh dengan cara islam? Wahh... semakin berat ya pembahasaannya. Mari kita sama-sama belajar cara ngambil jodoh ditangan Allah. Mariiii....

Dari beberapa ilmu tetang menjemput jodoh yang saya rangkum adalah dengan cara mendekati sang pemilik jodoh tersebut, yap!! Illahi Rabbi. Kalo ustad Yusuf Mansyur dalam memberikan tausiah menjemput jodoh itu dengan sholat dhuha, siapa yang tidak mengenal sholat rejeki tersebut?. Ustad yang identik dengan "The Miracle of Giving" tersebut juga mengutarakan untuk menjemputnya dengan sedekah. Wahhh... luar biasa banget ya, kasiat dari dhuha, tahajud, dan sedekah. Mari kita saling mengingatkan dengan catatan harus perbaiki juga yang wajib, semisal sholat tepat 5 waktu. Sebab, tidak akan makbul doa atau hajat kita ketika melakukan yang sunah tetapi meninggalkan yang wajib. Semoga kita selalu dipahamkan dengan pesan tersebut yaaa (Ahhh... senangnya serasa jadi ustadzah...hehehe).

Siapa yang sudah kenal dengan proses pencarian jodoh dengan TA’ARUF?? Sayaaaaaaaa....#angkattangan, wahhh ada 1899 orang yang pada angkat tangan hehehe.... ada yang belum tau apa itu TA’ARUF? Baiklah... sedikit ilmu yang Saya pelajari dan akan saya jelaskan, jadi TA’ARUF adalah kegiatan bersilaturahmi dengan tujuan mempertemukan laki-laki dan perempuan yang akan di jodohkan dengan maksud agar saling menenal. Pendekatan ini berbeda jauh dengan pacaran,jika pacaran itu lebih pada kenikmatan sesaat (zina) sedangkan taaruf tujuannya jelas yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasanga. Sekali lagi ya, kita ingtkan pada diri kita tentang ayat dibawah ini:

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu pekerjaan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra’ : 32)

“Zinanya mata adalah melihat (sesuatu), zinanya lisan adalah mengucapkan (sesuatu), zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan (sesuatu), sedangkan alat kelamin membenarkan atau mendustakan itu (semua).” (HR Bukhari & Muslim)

Saya sendiri juga belum pernah melakukan ta’aruf. Nanti dehhh... kalau memang ada lelaki yang hendak mendekati saya hehehe... Pilihan ada ditangan kalian? Pacaran atau Ta’aruf?

Ada gak sih diantara kalian yang sedang memiliki perasaan terhadap lawan jenis, dalam artian cinta. Mungkin kita pernah berharap untuk bisa dekat dengan seseorang tersebut, hanya saja bingung harus bagaimana? Wajar gak sih kita memiliki perasaan tersebut? wajar kok, perasaan itu fitrah, karena manusia memiliki sifat naluri yang disebut Gharizatun nau' (naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) manivestasinya bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu, temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis, cieee... lawan jenis buk!!!.

Sebenernya saya itu belum pintaarrr buat bicara tentang menikah, saya hanya memiliki ilmu tersebut karena memanfaatkan waktu luang untuk banyak browsing(padahal gaptek) xixixi.., membaca, dengerin tausiah, dan sering denger cerita dari temen-temen seperjuangan (doakan saya temen-teman, untuk segera menyusul...), dari situlah ilmu yang saya dapatkan. Saya pun masih banyak kekurangan yang harus ditambahin, mudah-mudahan dengan ini, saya dan semua yang membaca dapat manfaatnya. Ammiiinn.

Menulis dengan pembahasan yang cukup berat kira-kira 9kg,heheh... bukan hal yang mudah, tapi saya kembalikan lagi niatnya yaitu ingin menyadarkan para generasi muda muslim yang sudah banyak nih pada kebablasan dalam pacaran. Saya ngerti kok, kalian pasti setuju dan gak setuju kalo harus menikah apa lagi ortu yang gak ngijinin anaknya nikah muda. Mungkin kalo kalian belum siap nikah muda alangkah baiknya yang masih sekolah ya sekolah dulu, yang masih kuliah, fokus kuliah dulu.

"Wahai anak muda, barang siapa di antara kalian telah mampu serta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).

Sejak saya memilih untuk sendiri, saya malah lebih FUN. Untuk komunikasi dengan teman-teman lelakipun saya batasi, bukan karena sombong, namun itu cara saya untuk menjaga niat ingin menikah walaupun belum ada yang mengikat, itu cara Saya menjaga diri kali ini, kalau kalian?.

Bahkan ketika saya diberi ujian indah sama Allah dengan diam-diam menaruh hati pada lelaki yang sempat membuat saya kagum, saya pasrahkan pada Allah. Bagi saya perasaan itu memang fitrah, tidak akan terjadi atau muncul perasaan tersebut jika bukan karena Allah yang memberi. Biarlah tindakan dan sikap saya yang mengantarkan sinyal-sinyal cinta ini padanya cieeee... hahaha. Semakin berat untuk mempertimbangkan. Saya mengguminya karena sifatnya yang bersahaja, dan perubahan dia yang mengarah pada kesholehhanya. Hanya saya dan Allah yang tahu. Ciiieeeeee...#tutupmuka

“Ya.. Allah. Ya Rahman. Ya Rahim. Ya Karim... jika perasaan yang datang padaku ini adalah rasa cinta, aku mohon jangan jadikan perasaan ini memperburuk ibadahku kepadamu. Jika memang dia baik untukku, maka dekatkanlah, datangkanlah dengan baik dihadapanku. Namun, jika hanya Engkau uji aku dengan perasaan ini maka, jadikanlah perasaan ini sekedar kekagumanku saja, seperti wanita lain yang mengaguminya. Engkaulah Sang Maha Penolong hambamu yang lemah.... Aamiin.”


Rasa

Aku tak mampu menolak kedatangannya
Ianya datang tak mengucap salam pada pemilik rasa
Tak kau sombongkan dunia padaku
Seketika rasa ini menyelubung ganas didalam hatiku

Sang Maha Kasih, sungguh damai rasa ini tumbuh
Dimana rasa ini tak lagi tersiksa perih
Sungguh fitrah, hingga sendiriku seperti ilusi
Hanya diam tak mampu tersingkapi

Biarlah ia merajai hati hingga bosan tak kembali
Biarlah ia neracuni hariku sejenak terbenam
Hingga  rasa itu lelah dan menyerah
Karena aku hanya mampu diam

Tuhanku, Yang Maha Kasih....
Tunjukan baiknya padaku
Agar rasa ini tidak menjadi benalu dan salah
KarenaMu rasa ini ada dan tiada dari hatiku

Terkadang seseorang tidak mampu mengungkapkan perasaan lewat kata, namun dengan karyalah perasaan itu terungkap. Dijaman yang semoderen ini, banyak yang bisa kita lakukan untuk mengungkapkan perasaan, hanya saja bagi wanita jangan terlalu maksa ya, artinya gunakanlah media secanggih saat ini dengan memberikan pesan yang baik, bukan malah menggunakannya untuk bergalau ria. Setelah saya pahami arti media on line tersebut, saya lebih berhati-hati untuk update, dengan tidak  mengupdate hal yang merugikan pembaca. Ada yang gara-gara fesbuk muncullah permasalahan-permasalahan yang mungkin menyinggung perasaan satu sama lain. Berilah input positif pada orang disekitar kita karena secara tidak langsung kita akan terbawa pada kebaikan tersebut.
Udah dehhh... cukup itu dulu!!!
Wasalammu ‘alaikum kawannn....!!!


Dunia Yang Berbicara...


Dunia ini selalu mengajari banyak arti yang akan membuat manusia menjadi sesosok pribadi bermanfaat. Dunia ini memiliki perlawanan kata yang memberikan makna didalamnya, seperti hidup dan mati, cinta dan benci, memberi dan menerima dan sebagainya. Sama halnya yang kita ketahui bahwa dunia ini tidak kekal dan kita yakini kiamat pasti akan datang. Tiada satu halpun yang bisa manusia ketahui tentang datangnya kiamat, tugas kita sebagai manusia adalah berusaha sebaik mungkin untuk diri sendiri dan orang lain bahkan alam semesta ini.

Visi dan misi manusia sudah jelas yakni dunia sebagai bekal untuk di akhirat kelak. Namun, kembali lagi pada pribadi setiap manusia yang lahir kedunia ini tentang niat manusia. Allah menciptakan manusia sudah sebaik mungkin, namun terkadang manusia sendirilah yang membuat dirinya terbelenggu oleh hawa nafsu yang salah. Kita lahir dengan penuh cinta dan tanpa dosa dan seiringnya waktu manusia sendirilah yang mengubah tujuan hidupnya didunia. Sekuat kita menjaga diri untuk tetap berada dijalur yang benar, sengaja atau tidak, khilaf itu pasti pernah kita lakukan. Kita adalah manusia yang memiliki nafsu dan nafsu itulah yang membawa diri kita pada sebuah pilihan.

Awal yang baik belum tentu menjadi akhir yang baik, tanyakan pada diri sendiri akan mengakhiri kehidupan ini dengan baik atau sebaliknya. Kelemahan dan kelebihan yang ada seharusnya bisa menjadi pelajaran yang indah untuk kita hargai sebagai manusia. Jiwa yang tumbuh dalam diri manusia tergantung ia berkawan. Seperti pepatah jika kita berkawan dengan penjual parfum maka tanpa sengaja tercium baunya yang wangi. Sebaliknya, jika kita berkawan dengan pencuri maka tanpa sengaja pula kita akan terseret arusnya. Hidup ini memanag memberi pilihan yang mengharuskan kita untuk memilih, walaupun banyak pilihan yang membuat manusia salah langkah. Sesalahnya kita melangkah, kesalahan tersebut masih bisa memberikan arti tergantung manusia mengambil hikmahnya. Sekecil apapun masalah, ia masih memberikan sisi baik bagi manusia. Bukan dengan penyesalan saja manusia akan merasakan hikmah, namun hikmah bisa datang dengan berbagai rasa. Satu sama lain diantara kita seharusnya berjalan beriringan, namun banyak yang sudah dibutakan oleh keegoisan. Yang terlihat kali ini satu sama lain saling unjuk gigi membesarkan ego.

Lahirnya kita didunia tidak lepas dari sebuah cinta. Seorang wanita yang mulia mencoba mempertaruhkan nyawanya untuk sang buah hati. Ialah seorang Ibu yang mengorbankan dirinya untuk kita dan ibulah saksi pertama lahirnya kita didunia. Kita adalah pelengkap untuk ayah dan ibu, merekalah guru pertama kita yang mengjari banyak hal tentang kehidupan ini seperti mengajari kita untuk berjalan, berbicara, duduk sampai pelajaran tentang berbagai rasa seperti kecewa, cinta, senang, benci dan lainnya. Bukan hanya dari rahim seorang ibu kita ada didunia ini, dari sebuah mimpi pula kita ada disini. Sebuah mimpi yang akan mengantarkan kita menemui arti sukses.

Pandangan-pandangan dari orang sekitar kita yang akan mengajari kita tentang dunia sosialisasi. Kita tidak hidup dalam satu norma. Berbagai norma yang ada melatih kita untuk menemukan jati diri kita. Yah.. segala yang kita perbuat tidak pernah lepas dari pandangan orang-orang dan kritikan yang akan menjadikan kita lebih bijak untuk bertindak. Mengkritisi sebuah masalah menjadi PR yang bisa kita kerjakan setiap saat, hanya saja jangan sampai kritikan tersebut membawa dampak buruk untuk diri sendiri maupun orang lain. Sebuah kritikan yang seimbang dengan saran akan lebih memberikan nilai plus diri kita dimata masyarakat.

Seiringnya waktu, kehidupan ini semakin menua dan semakin memberikan arti yang mendalam. Terkadang kita selalu terasingkan untuk menjadi diri sendiri. Lupanya terhadap diri sendiri sering terjadi disaat nafsu membelenggu kehidupan dengan kesombongan, iri dan dengki. Kehidupan ini sering membawa kesulitan yang muncul dari pikiran kita sendiri. Hidup ini seperti jalan yang panjang dan terjal, dimana setiap jalan yang kita langkahkan semakin sulit kita tempuh dengan kaki telanjang. Kita butuh alas kaki sebagi pengaman kaki yang kesakitan karena tajamnya krikil. Sama halnya dengan hidup yang selalu akrab dengan masalah yang ada dan tanpa keberanian kita tidak akan mampu melanjutkan hidup. Tuhan sudah merancang sebaik mungkin kehidupan setiap makhlukNya, hanya saja manusia sering lupa akan hakikat adanya Tuhan.

Manusia sering memaksakan kehendaknya dan lepas dari cara-cara yang Allah cintai, itulah sebabnya keputusan manusia pula yang sering menjadi bomerang dikemudian hari. Bomerang itu akan mengantarkan hati pada kesengsaraan yang membuat kita selalu menyalahkan diri sendiri dan keadaan yang terjadi. Seperti kura-kura dalam tempurung, pura-pura lupa bahwa Allah itu Maha Melihat. Tanpa disadari kita sering menyebut diri kita super hero tanpa membutuhkan pertolongan Allah. Kita bangga memiliki kekuatan super dan tanpa pikir panjang kita kobarkan ego dengan kalimat jargon kesombongan yang beraneka macam kata. Sengaja atau tidak, kita pernah membuat jargon kesombongan pada diri kita, kita bangga akan prestasi, kekayaan, paras wajah, atau sikap hero kita yang menjadi pahlawan dan segala sesuatu yang kita anggap lebih untuk kita tunjukan pada dunia. Itulah kita sebagai manusia yang tidak jauh dari sombong atau kebanggaan terhadap diri sendiri, bahkan kita sering diperbudak oleh jargon kesombongan yang kita buat dengan merendahkan orang lain yang berefek pada kemiskinan hati.

Dunia ini tak lebih seperti panggung sandiwara. Memang benar, dunia ini panggung sandiwara yang disutradarai Allah dan ciptaanNyalah yang menjadi perangkat sandiwara. Beda dengan sinetron yang hanya menceritakan kehidupan yang fiktif. Kehidupan yang kita jalani ini bukan sekedar sandiwara biasa, namun sebuah akting yang akan kita pertangungjawabkan diakhirat kelak. Kita tahu benar bahwa kehidupan yang kita jalani ini hanya sementara. Namun, kebanyakan dari manusia pura-pura lupa bahwa Ia akan mati. Manusia lebih menikmati dunia dengan segala macam fasilitasnya. Manusia yang beruntung adalah manusia yang bisa memanfaatkan dunia dengan sebijak mungkin sedangkan manusia yang rugi adalah manusia yang terlalu mencintai dunia tanpa ia sadari bahwa akhirat itu ada. Manusia yang bijak adalah manusia yang selalu mengingatkan kebaikan selama didunia demi terciptanya kedamaian dan tujuannya adalah akhirat. Seperti firman Allah dalam surat Al- ‘Ashr ayat 1-3:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (Al-‘Ashr:1-3).
Hidup adalah sebuah tantangan, maka hadapilah. Hidup adalah sebuah nyanyian, maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi, maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan, maka mainkanlah. Hidup adalah cinta, maka nikmatilah (Bhagawan Sri Sthya Sai Baba)