Selasa, 09 Juli 2013
Istikharah Cinta..
MUNGKIN JIKA SAYA TIDAK BISA MENGUNGKAPKAN, LAGU INI SPECIAL UNTUKNYA....
CALON PANGERAN SYURGA....
Minggu, 07 Juli 2013
JIKA SAATNYA TIBA, AKU INGIN....
BISMILLAHHIRRAHMANNIRROHIM.... ALLAHHUMA SHALLI ‘ALAA
SYYAIDINAA MUHAMMA WA AALA ‘ALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. YAA ALLAH
JADIKANLAH TULISAN INI BERMANFAAT , AAMIIN......
Assalammu’alaikum kawannn....
“Nikah itu merupakan bagian dari Sunnahku.
Maka barang siapa berpaling dari Sunnahku, ia bukanlah bagian dari umatku.”
Menikah...!!, menikah bukanlah sesuatu yang bisa kita anggap enteg,
namun menikah adalah ilmu yang akan mengantarkan kita pada kesempurnaan dari separu
agama setiap insan. Pun menikah juga bukan hal yang akan mempersulit kehidupan
kita asalkan niatnya diluruskan. Untuk apa sih kita menikah? mungkin jawabannya
adalah untuk mendapatkan ridho Allah swt. dan untuk mendapatkan keturunan yang
Sholeh/Sholekhah. Iyaaa kan? .
Menikah bisa membuat Allah tambah mencintai kita, karena dengan
menikah kita mengharapkan ridho yang paling mulia disisi Allah swt. serta
menjauhkan diri dari segala zina terhadap pasangan yang sedang dimabuk cinta
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
pekerjaan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra’ : 32)
karena tidak banyak pula pasangan yang sedang di mabuk asmara itu
melakukan hal yang dibenci Allah, jika kalian siap untuk mengenal lawan jenis, pikirkan
kembali niatnya untuk apa? Jangan cuma karena gengsi, misalkan teman punya
pacar yang W-O-W terus kepengen juga punya pacar, padahal pasangan kita cuma
PHP aliasssss Pemberi Harapan Palsu, GAK BEEEUUUDDD daaaahhh!!!
Banyak sudah pasangan yang mengakhiri kesendiriannya atau tidak ingin
kehilangan seseorang yang dicintai dengan menikah. Dan tidak sedikit pula yang
takut pada sebuah pernikahan dikarenakan, takut tidak bisa memberi nafkah,
takut menelantarkan anak dan istrinya, takut perceraian, masih mikirin karier, pasangan
yang enggan diajak menikah, beribu alasan lainnya yang menghalangi untuk segera
menikah..
Lalu... kalau tidak menikah, mau dibawa kemana tujuan hidupmu, nak?
Dan bagaimana dengan orang yang kamu cintai? Apa cuma mau digantungkan saja? (hehheee...
belaga sok tua).
“Barang
siapa yang mencintai karena Allah,
membenci karena Allah, atawa memberi karena Allah, dan tidak mau memberi karena
Allah, maka sungguh orang itu telah menyempurnakan imannya."(HR. ImamAbu Daud)
Banyak teman saya yang awalnya ragu untuk
menikah, pacaran sampe bertahun-tahun terus ujung-ujungnya putus eh, patah hati
dehhh..., atau teman-teman kita yang sudah kebablasan dalam pacaran. Banyaknya
ketidakseriusan dalam pacaran akan berakibat penyesalan yang berkepanjangan.
Well... saya hanya salah satu wanita yang
beruntung karena Allah menyelamatkan hidup saya, semoga kalian yang membacapun
selalu dalam lindungan dan penyelamatan dari Allah swt. sehingga tidak sampai
pada pergaulan dalam berpacaran yang fatal. Orang
yang berpacaran bisa mengakibatkan kehancuran moral dan akhlak, Na’udzubillah
min dzalik ! (ngrasa nih.... hahaha)
Waduhh, bahasanya
sudah berat ya? Maaf#nunduk. Saya menulis ini
bukan cuma sekedar bacaan saja, tetapi juga ingin menjadi manfaat, selain untuk
mengingatkan pada diri saya, saya juga ingin mengingatkan pada temen-teman
juga.
Tau gak
sih? Banyak temen-temen yang sudah menikah akhirnya mereka damai-damai aja tuh,
kalem-kalem aja tuh, seneng-seneng aja tuh, malah tambah bahagia ketika punya
momongan setelah menikah, buat temen-temen yang sudah menikah tetapi belum
diberi kepercayaan seorang bidadari kecil jangan pernah menyerah buat meminta
sama Allah swt.
Rejeki
itu bukan hanya berupa materi tetapi jodoh, anak, kesehatan, kebahagiaan dan
rejeki yang sekiranya membuat batinpun damai.
Kembali
lagi... Keajaiban setelah menikah itu ada saja, malah banyak temen yang sudah
menikah rezekinya mulai bertambah,
kariernya melejit, hajat yang belum kesampaian saat sendiri dulu - setelah
menikah kesampaian, bahagia lahir dan batin, meskipun banyak kekurangan tapi
selalu saja ada jalannya buat menjemput rejeki-rejeki tersebut. yaaaa... banyak
deh.
Mudah-mudahan menarik ya pembahasannya? Mari kita sama-sama belajar
ilmu menikah. Wahai kamu lelaki yang
jantan (yang sudah cukup umur buat menikah ya), yaaaapp!!... buruan si doi
dilamarrr. Datang kerumahnya bawa bunga mawar merah, sama boneka, jangan lupa
bawa co-co-late (eiittss!!! GAK PERLU DINKKKK... hehhehe!!!) yang perlu kalian
siapkan adalah MENTAL. Siapa tahu ayahnya si doi galak, syukur-syukur punya
jurus jitu menaklukan ayahnya yang galak. Ayah yang galak bukan berarti sebel
sama kamu, tapi beliau sedang melindungi anak perempuannya. Akkhh... ntar kalo kamu
(wahai lelaki) sudah menjadi seorang ayah yang baik, pasti juga demikian.
Lanjutttttttt...... terus ngomong deh sama bapak - ibunya, papi - maminya, ayah
- bundanya, babe - emaknya, siapapun sebutannya plissss beuuuddd buat elo-elo
yang ngaku JANTAN#4l4y .... beranikan diri melamar
anaknya.
“Ya, Rabb...
berikanlah kemudahan bagi mereka yang akan melamar pasangannya, jadikan kata
yang keluar dari mulutnya adalah kata yang mudah dipahami bagi kedua belah
pihak, dan jadikanlah ketulusannya untuk menikahi pasangan yang dicintai itu
adalah jalan menuju RidhoMu...” aamiin.
Melamar itu melatih keberanian kita, sama halnya nembak, bedanya
kalo nembak bisa ditolak, kalo ngelamar pasti diterima dan gak ada jawaban
ngambang hehehe.... Kalau sudah melamarkan artinya tujuan jelas yaitu
menyegerakan menikah.
Masa Jahillyah
“Ya Allah, Tuhanku Yang Maha Pemaaf... Ampuni aku yang telah tidak
mendengar teguranmu melalui mulut-mulut orang yang Engkau peritahkan
menegurku... Ampuni aku yang lalai dan mengabaikan perintahMu... Ampuni aku
yang sibuk memikirkan dunia... dengan segala penyesalanku, Ampuni aku Ya Rabb.”
aamiin.
Sebelum saya
berhijrah atau bertaubat, saya juga pernah melakukan kesalahan yang bisa
dibilang kesalahan besar, menurut saya dari sebuah kesalahan kita akan berhati-hati untuk melakukan hidup kita selanjutnya.
Sedikit
bercerita tentang pengalaman saya sewaktu masih dalam masa jahiliyun...
(jahiliyah yang benar) hehehe....
“Ya Allah pertemukanlah aku dengan seseorang lelaki yang tanpa
perantara siapapun kecuali Engkau untuk saling berkenalan.”
Doa itulah yang
,mempertemukan saya dengan lelaki yang menjadi pacar saya setahun yang lalu
baru BUBAR hehehe. Bermula pada tanggal 11 Juli 2009 saya dipertemukan seorang
lelaki yang tanpa perantara siapapun kecuali Allah, saat itu saya sedang bekerja di counter pulsa, ada seorang custamor
yang iseng-iseng tanya ini-itu, sedikit gak nyambung dan jujur ya capek
ngejawabnya itulah#modus seorang lelaki yang
lagi PDKT. Gak hanya kecurian no.Hp aja, tetapi hati saya pun sudah dicuri
olehnya, hehehehe.......
Sebut saja dia MAS(Mas
pangilan anak laki-laki dalam bahasa jawa = kakak cowok) selang seminggu
berkenalan dan sempet diajakin dinner bareng, dia mengungkapkan perasaannya dengan
bahasa polosnya yaitu *nembak*, yahh.. hati saya sangat berbunga-bunga,
wajarkan sebagai cewek yang statusnya JOMBLO. Xixixixi.... berulang kali dia
nembak tapi saya menaikkan harga diri saya hahha, sok jual mahal gitu, cewek
itu punya rumus metemaCINTA, cluenya mudah dihafal, hasilnya ngambang, singkat
dan gak jelas. Penasaran sama rumusanya?? Buat para cowok pasti ada yang udah
hafal dan malah sering jadi senjata. “ki-ta-ja-la-ni-sa-ja-du-lu...(embel-embelnya
bebas).”
Saya bilang
padanya,” kita jalani saja dulu cocok ya
lanjut gak ya berarti belum jodoh.” (tuhhh... hasilnya ngambangkan?antara diterima
dan di tolak)
Saya lupa
jawban dia apa pada waktu itu, yaaahh... maklumlah itu terjadi 4tahun yang
lalu....
Alasan saya
bilang begitu bukan cuma masalah jual mahal saja, tetapi juga dengan
pertimbangan yang cukup menyiksa pikiran saya. Entahlah, apa yang sedang saya
pikirkan saat itu? Ataukah saya sedang mendramatisir keadaan saja? Heheh... .
sebenernya saya CINTA, tapi Saya meragukan dia karena perbedaan yang mungkin
belum bisa saya terima maklum baru kenal juga, perbedaan itu diantaranya
§
Pertama
: dari segi PENDIDIKAN yang sudah berbeda, saya hanya lulusan SMK dan dia masih
kuliah otomatis akan menyandang lulusan S1,
§
Kedua
: lingkungan PERGAULANnya pun sangat mempengaruhi saya buat menerimanya.
§
Ketiga
: ADAT ISTIADAT yang kebetulan dia domisili luar P. Jawa, deket P. Bali itu lho
pulau yang terkenal dengan pantai Sengigi, taukan? Kalo belum tau tanya sama
temen sebelahnya hehhe...
§
Keempat
: pertimbangan KELUARGA yang memang saya tidak mengenal siapapun keluarganya
kecuali teman-temannya yang dari satu suku dan beberapa teman kampusnya. Saya
hanya mengenal kakak dan adiknya just by phone and Fb.
Pertimbangan-pertimbangan
itu, sangat saya pikirkan matang-matang. Yakin tidaknya untuk dijalani, kenapa
saya tidak mempertimbangkan dari segi akhlaknya saja? Nah, itulah kebodohan dan
kelalaian saya. Waktu itu kriteria saya dia beragama ISLAM, pintar, dan dewasa.
Pertimbangan itulah yang jelas-jelas kurang tepat, bagi saya Sekeren kriteria apapun dalam memilih
pasangan, lebih keren memilih kriteria akhlaknya.
Seminggu
berjalan dengan status ngambang. Akhirnya saya memutuskan untuk berpisah.
Perpisahan tersebut tidak membuat saya lupa padanya, alih-alih melupakan sampai
sekuat tenaga! nggak ngaruh dan tetap saja dia
masih lari-lari dipikiran saya, ciaaaattt.... gombal yeee hehehe, seperti spy
girls yang diam-diam mengikuti status hidupnya lewat fesbuk sssttt... Rahasia
yaaa!. Hal tersebut semacam penyakit kepo gitu. Apakah wanita-wanita yang
sedang membaca juga demikian? Kalo iya berarti kita sejenis dong yaaa#senyummringis. Dan sewaktu saya melihat statusnya
yang sudah *berpacaran*, hati saya runtuh seketika (kebanyakan gaya nih...) tapi
emang seperti itu keadaanya, ada rasa gak terima, kalau dia sudah berstatus
pacar orang lain. Naluri seorang wanita yang secara reflex tiba-tiba menangis
itulah yang terjadi pada diri saya saat itu. Disaat rasa kecewa yang muncul,
Alhamdulillah saya masih diberi pikiran yang waras dengan tidak melakukan
hal-hal merugikan saya, ortu saya, dan semua orang yang saya sayangi, bisa saja
lhooo saya silet-siletin tanggan, bahkan bisa saja saya melakukan kebodohan
dengan bunuh diri atau hal buruk lainnya yang membuat susah orang disekitar
saya.
Lalu apa yang
saya lalukan? Dengan menjampi-jampinya, haha.. bukan maksud syirik ya dengan cara
berdoa yang baik “ Ya Allah..semoga dia segera putus”, (itulah doa yang baik
menurut saya. Baik?! Kayaknya salah do’a). Maklum masih ngarep sih...
heheheh.... pemaksaan sama Allah ya?
Semacam mantra,
doa itu saya ulang-ulang terus selesaai sholat , sampai akhirnya dia PUTUS.
Entah Allah baik sama saya atau kebetulan saja terkabullah doa tersebut.... kekuatan yakin didalam doa itu sungguh luar
biasa , doa yang seperti itu saja dikabulkan bagaimana yang baik, maka
berdoalah dan sabar, tentunya berdoa yang baik yaaa...
Sempat saya ceritakan
pada ibu saya tentang lelaki yang membuat saya jatuh cinta. Tidak ada larang
dari ibu saya, karena memang saya sudah lulus sekolah dan ibu saya sangat
percaya pada pilihan saya, Beliau hanya berpesan agar saya bisa menjaga diri
saya, mungkin pesan itu juga yang orang tua kalian katakan. Sambil saya move
on! Singkat cerita, saya dan dia bersatu kembali, dibulan Oktober 2009. Diperjalanan
saya berpacaran, tidak selalu menyenangkan dan banyak yang menyesakkan.
Seseorang yang sedang jatuh cinta itu pasti
§
Pengen
berdua-duan terus, hayo ngakuuuu... dan ternyata bener yang ketiga itu setan
§
Cenderung melupakan teman dekat, ortu, diri
sendiri bahkan sampai pencipta kita.
§
Sering
menunda kewajiban sebagai seorang muslim. Ada nih, pacar yang jarang
mengingatkan buat sholat. Malah yang diingetin “sayang, jangan lupa makan yaaa...”#gelengkepala.
Sayangnya mantan saya bukan tipe alarm yang baik. Piiisss...
§
Pasangan yang sedang jatuh cinta tidak terlepas dari
hal-hal yang sangat merugikan khususnya para kaum hawa. Itulah yang terjadi
pada kebanyakan anak muda saat ini. Bahkan saya melihat berita di TV sudah
banyak penyimpangan yang dilakukan oleh generasi pelajar yang dinodai oleh
sikap perilaku yang tidak wajar seperti “arisan seks” . Astagfirullah... akhlaknya
sudah terkikis oleh jaman.
§
Sekolah
atau kuliah malah berantakan. Ada yang karena pacaran nilainya bagus tetapi
banyak juga yang nilainya berantakan. Yang tadinya merah malah berubah jadi
putih (soalnya nilainya belum ditulis. Hehhee)
§
Stres
gara-gara diselingkuhin dihianatin, dan dicuekin pacar
§
Ada
juga gara-gara pacaran kerjaan gak kelar terus dimarahin sama boss.
§
Yang
lebih parahnya biasa terjadi sama kaum wanita, hubungan yang terlalu jauh.
§
Gara-gara
seks bebas pas pacaran akibatnya kena HIV/AIDS
§
De...el...el...
Saya tidak
meng-judge siapapun, semua terjadi tergantung bagaimana cara membawa diri kita
pada lingkar yang disebut Pacaran. Saya akui, menyesal banget sama waktu yang
udah kebuang dengan sia-sia. Cuma, sekarang Saya ambil hikmahnya saja. TAUBAT!!
Ada beberapa
tips untuk menguji keseriusan pasangan kita dengan menyodorkan pertanyaan, “mau
dibawa kemana hubungan kita? ” #armadaband.
Saya utarakan
keinginan untuk menikah, dan tanggapannya saat itu, membuat saya bertulip-tulip
hehhe... saya suka bunga tulip dari pada mawar. Dia mengIYAkan, seusai lulus kuliah
dia akan melamar saya, dengan kepastian tersebut, Saya cukup bahagia. Bukan
berarti perjalaan saya selama kurang lebih 3tahun berjalan mulus, ketika saya
percaya pada janjinya akan menikah itulah menjadi ujian saya.
Sampai Saya merasakan
ada hubungan yang salah, dia tergoda dengan yang lain, yah... namanya juga
pacaran pasti banyak godaan dan banyak yang menggoda, mulai saat dia sudah
tergoda dengan yang lain itulah keraguan saya mulai muncul, sikap pemarahnya
mulai jelas terlihat dan membuat saya semakin tersiksa. Saya tidak ingin
berpisah darinya namun tidak sanggup pula dengan sikapnya yang sangat egois.
Hari yang keruhpun mulai membuat badan saya terkuras oleh pikiran yang tidak
henti memikirkannya.
Siapapun pasangan yang kita pilih, berusahalah hidup dalam pilihan
tersebut sampai kita tahu pilihan itu baik atau buruk. Agar kita dapat belajar.
Menangis,
itulah yang mampu saya lakukan, dan menyembunyikan keburukannya dari kedua
orang tua saya, itulah kebohongan besar yang terpaksa saya lakukan agar mereka
terutama Ibu saya tidak terbebani oleh pilihan tersebut, dengan senyuman saya
memastikan keadaan ini baik-baik saja.
yahhh... setiap pasangan yang sedang dimabuk asmara pasti ingin menjadi yang
terbaik bahkan menutupi kejelekan pasanganpun dilakukan agar mereka yang
melihat bahwa saya menjalani hubungan yang romantis, jauh dari emosi, dan
pertengkaran.
Jadi selama
3tahun saya menjalani pacaran dengan Mas, banyak hikmah yang saya ambil. Bagi
saya, Allah mempertemukan saya dengannya bukan tanpa alasan, hal yang bisa saya
pelajari sebagai wanita terlepas dari kenangan bersamanya yaitu
§
belajar
untuk bersabar menghadapi sikapnya,
§
belajar
mengatasi perbedaan pendapat,
§
belajar
membangkitkan semangat orang yang disayang,
§
belajar
memberi perhatian dengan larangan-larangan yang sekiranya membuatnya senang dan
juga membuatnya risih terhadap peraturan yang saya buat,
§
belajar
minta maaf dan memaafkan,
§
belajar
bagaimana cara kita saling memberi kejutan,
§
belajar
cara saya memperkenalkan dia kepada ortu,
§
belajar
menjadi wanita sabar, kalem, ikhlas dan penuh perhatian
§
belajar
mengatur emosi,
§
bahkan
belajar bagaimana cara agar cinta tersebut juga memiliki nilai agamawinya,
seperti mengajaknya sholat, sedekah, dan niat baik lainnya.
§
Dan
masih banyak pelajaran yang lainnya, yang bisa saya ambil untuk diterapkan
nantinya jika saya akan dan siap menikah. Hehehe..
Mempertimbangakan
keputusan untuk berpisahpun bukan hal yang mudah, namun saya selalu dikuatkan
oleh keadaan yang mendesak untuk saya kembali kepada Allah yang sudah saya
abaikan. Saya rindu bercengkrama dengan Allah, tetapi semua tidak mudah. Tentang
dia yang sudah berlalu, mungkin bukan saya yang bisa merubahnya. Entahlah siapa
yang bisa merubahnya. Baik-buruknya dia
sama dengan baik-buruknya saya. Yah... cerita itu memang sudah berakhir, namun
pelajaran yang didapat sangat luar biasa. Untung masih pacaran belum sampai
menikah, Thanks God, You’re has save me!!!#hikmahpacaran.
Seakan saya memaksa untuk terkabulnya doa tersebut, dan saya sadari selama
berpacaran dengannya ternyata banyak mudharatnya.
Bahwa memang
benar kata pepatah: “apa yang terbaik
menurut kita belum tentu terbaik menurut Allah, tetapi yang terbaik menurut
Allah pasti baik pula untuk kita”. Bisa kita renungkan yaaaaaaaa..... hehe.
Tidak mudah memang, untuk mengakhiri hubungan yang masih
didasari rasa cinta. Kembali saya renungkan dan mulai meluruskan niat dengan
berdoa lagi. Berdoa itu kasiatnya ampuh, kerena Allah suka dengan umatnya yang
selalu berdoa dan meminta padaNya. Lagi-lagi Allah swt. mengabulkan doa saya,
ketika saya mengalami dilema dan sakit hati terhadap sikapnya yang semakin hari
membuat saya stres. Dengan serius saya bulatkan tekat untuk PUTUS, karena saya
ingin terlepas dari siksaan batin waktu itu, saya takut kehilangan arah dengan
mempertahankan hubungan yang tidak baik meskipun perasaan cinta masih erat
menyelubung di hati (sok romantis yeee..). Tidak
semua cerita cinta itu endingnya menyenangkan seperti cerita FTV.
Dengan penuh
penyesalah dan kepasrahan saya berdoa,”
Ya Allah, aku pasrahkan segalanya apa yang akan terjadi nanti, aku ingin sekali
pergi dari jogja, atau sejauh mungkin, aku ingin berpisah dengannya secara
baik-baik dan melupakan segala keburukan yang pernah terjadi,lalu ketika aku
kembali kejogja lagi, aku sudah ceria dan menganggapnya teman tidak lebih...
aku sudah lelah. Aku minta maaf terlalu memaksaMu untuk mengabulkan doaku.
Engkau Maha Mengetahui yang terbaik bagiku...” aamiin.
Doa itu perlahan
dan pasti mulai terjawab saat saya mengikuti ujian tes dan wawancara disalah
satu perusahaan farmasi.
Januari 2012
saya dipanggil untuk training di Bogor, hubungan waktu itu memang masih baik,
sampai akhirnya saya lanjut bekerja di Tangerang, hari-hari masih berjalan
baik, dan di bulan APRILlah semuanya berakhir. Saya yang meminta untuk
mengakhiri hubungan tersebut. Sakit hati itu sangat nyata, karena disaat
rapuhnya hati, saya tenggelam sendiri untuk move on and move up*. Tetaplah Allah
yang selalu ada. Mungin ini caranya Allah menyelamatkan saya dari hal yang akan
memperburuk keadaan saya ketika saya memilih bertahan dengannya. Alhamdulillah...
thanks God!
Sebulan
berlalu.... dua bulan berlalu.... dan bulan-bulan berikutnya sampai saya
benar-benar ikhlas lepas darinya. Saya kembali memikirkan hidup saya
selanjutnya. Cara Allah sangat indah memperkenalkan cinta pada lawan jenis. Namun
cinta yang hakiki adalah cinta seorang hamba kepada Tuhannya, Allah rabbul
izzati, Allah sangat layak untuk dicintai, kata tersebut saya kutip dari
buku yang berjudul "Allah Maha Pemurah-Maka Engkau Gampang Menikah"
karya ustad Yusuf Mansyu (kapan ya bisa ketemu sama ustad... Allahumma sholli
‘ala syaidina muhammad, wa ‘ala ali syaidina muhammad).
Jadi alasan
Allah mempertemukan saya pada Mas adalah sebagai ujian hidup untuk meningkatkan
kualitas cinta saya. Ada
kata cinta dan benci, sewajarnya.
Sejak putus
darinya dan mengarahkan diri saya pada ilmu agama artinya dengan belajar agama
yang baik membuat saya instropeksi diri.
Seperti mendapat hidayah, saya tidak ingin pacaran lagi, tetapi
mengarahkan untuk menikah. Walaupun masih dibilang muda. Why not? Hehe... Alhamdulillah...
saya masih diberi kesempatan untuk taubat. Dengan saya belajar berhijab,
sayapun seperti terjaga. Sungguh luar biasa ketika semua harapan-harapan kita,
kita kembalikan pada Allah.
“hai orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai
penolongmu,
sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar."(QS.A1Baqarah(2):153).
Dengan rasa
malu dan berjilbab sesuai yang diperintahkan Allah:
"Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya." (Q. S. An Nuur
: 31).
Buat
teman-temanku yang memang ingin punya pacar, pikir kembali. Banyak mudharatnya
atau manfaatnya? kalo saya sarankan yang ingin mencari pasangan hidup atau
belahan jiwa bisa dengan niatkan bukan mencari pacar tetapi mencari
suami/istri. Tentulah boleh mencari yang kaya, yang ganteng atau apalah, namun
perlu diingat yang akan menyelamatkan kita dunia-akhirat adalah agamanya, maka
urutkan kriteria pasangan kita yang pertama adalah AGAMANYA – Sholeh/Sholehah.
“Dunia
adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah perempuan salehah ".
(HR.Muslim ).
Semoga
bermanfaat yaaaaaa.....
***************************************************************************
Perasaan ini
Fitrah...
Jodohku...
Siapa lelaki
yang akan datang padaku saatnya nanti,
Dia datang
dengan kesolehnnya
Dia tidak hanya
datang dengan ketampanan saja
Seperangkat
iman dan taqwa yang ia suguhkan pada Illahi untuk menghampiriku
Siapakah lelaki
yang tertulis dalam Laul Mafuz itu, Ya Rabb?
Ya Rabb, jangan
Engkau datangkan lelaki yang mencintai dunia tanpa akhirat
Ya Rabb,
datangkanlah ia dengan kesolehan akhlaknya
Ya Rabb,
bawalah diriku dalam doa disetiap malam dan paginya
Jika ia masih
jauh dariku, maka dekatkanlah...
Jika aku belum
pantas baginya, maka bantulah aku memantaskan diriku...
Jika perjumpaan
kami tiba,
Jadikan
perasaan kami berbalut rindu pada perjumpaan denganMu
Jangan jadikan
kami hina dalam kedekatan untuk saling mengenal
Berikan
keyakinan pada diri kami jika keraguan datang
Engkaulah Sang
Maha Kasih dan Maha penyayang
Perjumpakanlah
kami dihadapanMu dengan caraMu....
Aamiin.....
Hayoooo...
siapa yang lagi penasaran soal jodoh? Dia datang dari arah mana yaaa? Terus dia
naik kuda putih atau unta yaaaaaa? Xixixix....#ngayal.
Memang jodoh sudah diatur oleh Allah dalam Lauhul Mahfuz-Nya, namun kalo kita
tidak berusaha mengambilanya yaaaaa... sampai kapanpun tetap ditangan Allah.
Nah, seperti dijelaskan sebelumnya jodoh itu seperti rejeki. Perlu kita
pelajari bagaimana cara yang baik menjemput jodoh dari tangan Allah? Saya akan
belajar bersama kalian membahas hal tersebut.
Bagi kebanyakan
wanita termasuk saya, sangat sulit mengutarakan maksud hati kepada seorang pria
yang dirasanya ada getaran cinta hehehe... jelas donk wanita itukan kodratnya
pemalu. sementara Allah telah menjadikan rasa malu sebagai mahkota kemuliaan
wanita. Sbuhanallah...#kagum
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
“Sesungguhnya
setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” (HR. Ibnu
Majah)
Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
lain:
“Malu dan iman
itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan
terangkat.”(HR. Al Hakim)
Begitu
luar biasanya rasa malu itu, maka tutuplah rasa malu itu dengan berhijab.
Kerena sesungguhnya itulah penjagaan Allah kepada kita, sebagai wanita muslim.
Sebaik-baik perhiasan wanita itupun meliputi rasa malu. Malu yang akan
memuliakan kita sebagai wanita. Saya berbicara demikian adalah untuk berbagi
ilmu saja, bukan maksud menggurui. Maaf ya, jika ada salah kata atau ada
perkataan yang menyinggung. Sesungguhnya kesempurnaan milik Allah dan
kekurangan milik saya#kutipanBundaDorce.
Terus gimana
cara menjemput jodoh dengan cara islam? Wahh... semakin berat ya
pembahasaannya. Mari kita sama-sama belajar cara ngambil jodoh ditangan Allah.
Mariiii....
Dari beberapa ilmu
tetang menjemput jodoh yang saya rangkum adalah dengan cara mendekati sang
pemilik jodoh tersebut, yap!! Illahi Rabbi. Kalo ustad Yusuf Mansyur dalam
memberikan tausiah menjemput jodoh itu dengan sholat dhuha, siapa yang tidak
mengenal sholat rejeki tersebut?. Ustad yang identik dengan "The
Miracle of Giving" tersebut juga
mengutarakan untuk menjemputnya dengan sedekah. Wahhh... luar biasa banget ya,
kasiat dari dhuha, tahajud, dan sedekah. Mari kita saling mengingatkan dengan
catatan harus perbaiki juga yang wajib, semisal sholat tepat 5 waktu. Sebab,
tidak akan makbul doa atau hajat kita ketika melakukan yang sunah tetapi
meninggalkan yang wajib. Semoga kita selalu dipahamkan dengan pesan tersebut
yaaa (Ahhh... senangnya serasa jadi ustadzah...hehehe).
Siapa yang
sudah kenal dengan proses pencarian jodoh dengan TA’ARUF??
Sayaaaaaaaa....#angkattangan, wahhh ada 1899 orang yang pada angkat tangan
hehehe.... ada yang belum tau apa itu TA’ARUF? Baiklah... sedikit ilmu yang
Saya pelajari dan akan saya jelaskan, jadi TA’ARUF adalah kegiatan
bersilaturahmi dengan tujuan mempertemukan laki-laki dan perempuan yang akan di
jodohkan dengan maksud agar saling menenal. Pendekatan ini berbeda jauh dengan
pacaran,jika pacaran itu lebih pada kenikmatan sesaat (zina) sedangkan taaruf
tujuannya jelas yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasanga. Sekali lagi ya,
kita ingtkan pada diri kita tentang ayat dibawah ini:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah
suatu pekerjaan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra’ : 32)
“Zinanya mata adalah melihat (sesuatu), zinanya lisan adalah
mengucapkan (sesuatu), zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan
(sesuatu), sedangkan alat kelamin membenarkan atau mendustakan itu (semua).” (HR Bukhari & Muslim)
Saya sendiri
juga belum pernah melakukan ta’aruf. Nanti dehhh... kalau memang ada lelaki
yang hendak mendekati saya hehehe... Pilihan ada ditangan kalian? Pacaran atau
Ta’aruf?
Ada gak
sih diantara kalian yang sedang memiliki perasaan terhadap lawan jenis, dalam
artian cinta. Mungkin kita pernah berharap untuk bisa dekat dengan seseorang
tersebut, hanya saja bingung harus bagaimana? Wajar gak sih kita memiliki
perasaan tersebut? wajar kok, perasaan itu fitrah, karena manusia memiliki
sifat naluri yang disebut Gharizatun nau' (naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya)
manivestasinya bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu, temen, sodara,
kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis, cieee... lawan
jenis buk!!!.
Sebenernya
saya itu belum pintaarrr buat bicara tentang menikah, saya hanya memiliki ilmu tersebut
karena memanfaatkan waktu luang untuk banyak browsing(padahal gaptek) xixixi..,
membaca, dengerin tausiah, dan sering denger cerita dari temen-temen
seperjuangan (doakan saya temen-teman, untuk segera menyusul...), dari situlah
ilmu yang saya dapatkan. Saya pun masih banyak kekurangan yang harus ditambahin,
mudah-mudahan dengan ini, saya dan semua yang membaca dapat manfaatnya.
Ammiiinn.
Menulis
dengan pembahasan yang cukup berat kira-kira 9kg,heheh... bukan hal yang mudah,
tapi saya kembalikan lagi niatnya yaitu ingin menyadarkan para generasi muda
muslim yang sudah banyak nih pada kebablasan dalam pacaran. Saya ngerti kok,
kalian pasti setuju dan gak setuju kalo harus menikah apa lagi ortu yang gak
ngijinin anaknya nikah muda. Mungkin kalo kalian belum siap nikah muda alangkah
baiknya yang masih sekolah ya sekolah dulu, yang masih kuliah, fokus kuliah
dulu.
"Wahai
anak muda, barang siapa di antara kalian telah mampu serta berkeinginan
menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata
dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka
hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan
gejolak nafsu."(HR.
Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Sejak
saya memilih untuk sendiri, saya malah lebih FUN. Untuk komunikasi dengan
teman-teman lelakipun saya batasi, bukan karena sombong, namun itu cara saya
untuk menjaga niat ingin menikah walaupun belum ada yang mengikat, itu cara
Saya menjaga diri kali ini, kalau kalian?.
Bahkan
ketika saya diberi ujian indah sama Allah dengan diam-diam menaruh hati pada
lelaki yang sempat membuat saya kagum, saya pasrahkan pada Allah. Bagi saya
perasaan itu memang fitrah, tidak akan terjadi atau muncul perasaan tersebut jika
bukan karena Allah yang memberi. Biarlah tindakan dan sikap saya yang
mengantarkan sinyal-sinyal cinta ini padanya cieeee... hahaha. Semakin berat
untuk mempertimbangkan. Saya mengguminya karena sifatnya yang bersahaja, dan
perubahan dia yang mengarah pada kesholehhanya. Hanya saya dan Allah yang tahu.
Ciiieeeeee...#tutupmuka
“Ya.. Allah. Ya Rahman. Ya Rahim. Ya Karim... jika
perasaan yang datang padaku ini adalah rasa cinta, aku mohon jangan jadikan
perasaan ini memperburuk ibadahku kepadamu. Jika memang dia baik untukku, maka
dekatkanlah, datangkanlah dengan baik dihadapanku. Namun, jika hanya Engkau uji
aku dengan perasaan ini maka, jadikanlah perasaan ini sekedar kekagumanku saja,
seperti wanita lain yang mengaguminya. Engkaulah Sang Maha Penolong hambamu
yang lemah.... Aamiin.”
Rasa
Aku
tak mampu menolak kedatangannya
Ianya
datang tak mengucap salam pada pemilik rasa
Tak
kau sombongkan dunia padaku
Seketika
rasa ini menyelubung ganas didalam hatiku
Sang
Maha Kasih, sungguh damai rasa ini tumbuh
Dimana
rasa ini tak lagi tersiksa perih
Sungguh
fitrah, hingga sendiriku seperti ilusi
Hanya
diam tak mampu tersingkapi
Biarlah
ia merajai hati hingga bosan tak kembali
Biarlah
ia neracuni hariku sejenak terbenam
Hingga rasa itu lelah dan menyerah
Karena
aku hanya mampu diam
Tuhanku,
Yang Maha Kasih....
Tunjukan
baiknya padaku
Agar
rasa ini tidak menjadi benalu dan salah
KarenaMu
rasa ini ada dan tiada dari hatiku
Terkadang
seseorang tidak mampu mengungkapkan perasaan lewat kata, namun dengan karyalah
perasaan itu terungkap. Dijaman yang semoderen ini, banyak yang bisa kita
lakukan untuk mengungkapkan perasaan, hanya saja bagi wanita jangan terlalu
maksa ya, artinya gunakanlah media secanggih saat ini dengan memberikan pesan
yang baik, bukan malah menggunakannya untuk bergalau ria. Setelah saya pahami
arti media on line tersebut, saya lebih berhati-hati untuk update, dengan tidak
mengupdate hal yang merugikan pembaca.
Ada yang gara-gara fesbuk muncullah permasalahan-permasalahan yang mungkin
menyinggung perasaan satu sama lain. Berilah
input positif pada orang disekitar kita karena secara tidak langsung kita akan
terbawa pada kebaikan tersebut.
Udah
dehhh... cukup itu dulu!!!
Wasalammu
‘alaikum kawannn....!!!
Dunia Yang Berbicara...
Dunia ini selalu mengajari banyak arti yang akan membuat manusia
menjadi sesosok pribadi bermanfaat. Dunia ini memiliki perlawanan kata yang
memberikan makna didalamnya, seperti hidup dan mati, cinta dan benci, memberi
dan menerima dan sebagainya. Sama halnya yang kita ketahui bahwa dunia ini
tidak kekal dan kita yakini kiamat pasti akan datang. Tiada satu halpun yang
bisa manusia ketahui tentang datangnya kiamat, tugas kita sebagai manusia
adalah berusaha sebaik mungkin untuk diri sendiri dan orang lain bahkan alam
semesta ini.
Visi dan misi manusia sudah jelas yakni dunia sebagai bekal untuk
di akhirat kelak. Namun, kembali lagi pada pribadi setiap manusia yang lahir
kedunia ini tentang niat manusia. Allah menciptakan manusia sudah sebaik
mungkin, namun terkadang manusia sendirilah yang membuat dirinya terbelenggu
oleh hawa nafsu yang salah. Kita lahir dengan penuh cinta dan tanpa dosa dan
seiringnya waktu manusia sendirilah yang mengubah tujuan hidupnya didunia.
Sekuat kita menjaga diri untuk tetap berada dijalur yang benar, sengaja atau
tidak, khilaf itu pasti pernah kita lakukan. Kita adalah manusia yang memiliki
nafsu dan nafsu itulah yang membawa diri kita pada sebuah pilihan.
Awal yang baik belum tentu menjadi akhir yang baik, tanyakan pada
diri sendiri akan mengakhiri kehidupan ini dengan baik atau sebaliknya.
Kelemahan dan kelebihan yang ada seharusnya bisa menjadi pelajaran yang indah
untuk kita hargai sebagai manusia. Jiwa yang tumbuh dalam diri manusia
tergantung ia berkawan. Seperti pepatah jika kita berkawan dengan penjual
parfum maka tanpa sengaja tercium baunya yang wangi. Sebaliknya, jika kita
berkawan dengan pencuri maka tanpa sengaja pula kita akan terseret arusnya.
Hidup ini memanag memberi pilihan yang mengharuskan kita untuk memilih, walaupun
banyak pilihan yang membuat manusia salah langkah. Sesalahnya kita melangkah,
kesalahan tersebut masih bisa memberikan arti tergantung manusia mengambil
hikmahnya. Sekecil apapun masalah, ia masih memberikan sisi baik bagi manusia.
Bukan dengan penyesalan saja manusia akan merasakan hikmah, namun hikmah bisa
datang dengan berbagai rasa. Satu sama lain diantara kita seharusnya berjalan
beriringan, namun banyak yang sudah dibutakan oleh keegoisan. Yang terlihat
kali ini satu sama lain saling unjuk gigi membesarkan ego.
Lahirnya kita didunia tidak lepas dari sebuah cinta. Seorang wanita
yang mulia mencoba mempertaruhkan nyawanya untuk sang buah hati. Ialah seorang
Ibu yang mengorbankan dirinya untuk kita dan ibulah saksi pertama lahirnya kita
didunia. Kita adalah pelengkap untuk ayah dan ibu, merekalah guru pertama kita
yang mengjari banyak hal tentang kehidupan ini seperti mengajari kita untuk
berjalan, berbicara, duduk sampai pelajaran tentang berbagai rasa seperti
kecewa, cinta, senang, benci dan lainnya. Bukan hanya dari rahim seorang ibu
kita ada didunia ini, dari sebuah mimpi pula kita ada disini. Sebuah mimpi yang
akan mengantarkan kita menemui arti sukses.
Pandangan-pandangan dari orang sekitar kita yang akan mengajari
kita tentang dunia sosialisasi. Kita tidak hidup dalam satu norma. Berbagai
norma yang ada melatih kita untuk menemukan jati diri kita. Yah.. segala yang
kita perbuat tidak pernah lepas dari pandangan orang-orang dan kritikan yang
akan menjadikan kita lebih bijak untuk bertindak. Mengkritisi sebuah masalah
menjadi PR yang bisa kita kerjakan setiap saat, hanya saja jangan sampai
kritikan tersebut membawa dampak buruk untuk diri sendiri maupun orang lain.
Sebuah kritikan yang seimbang dengan saran akan lebih memberikan nilai plus diri
kita dimata masyarakat.
Seiringnya waktu, kehidupan ini semakin menua dan semakin
memberikan arti yang mendalam. Terkadang kita selalu terasingkan untuk menjadi
diri sendiri. Lupanya terhadap diri sendiri sering terjadi disaat nafsu
membelenggu kehidupan dengan kesombongan, iri dan dengki. Kehidupan ini sering
membawa kesulitan yang muncul dari pikiran kita sendiri. Hidup ini seperti
jalan yang panjang dan terjal, dimana setiap jalan yang kita langkahkan semakin
sulit kita tempuh dengan kaki telanjang. Kita butuh alas kaki sebagi pengaman
kaki yang kesakitan karena tajamnya krikil. Sama halnya dengan hidup yang
selalu akrab dengan masalah yang ada dan tanpa keberanian kita tidak akan mampu
melanjutkan hidup. Tuhan sudah merancang sebaik mungkin kehidupan setiap
makhlukNya, hanya saja manusia sering lupa akan hakikat adanya Tuhan.
Manusia sering memaksakan kehendaknya dan lepas dari cara-cara yang
Allah cintai, itulah sebabnya keputusan manusia pula yang sering menjadi
bomerang dikemudian hari. Bomerang itu akan mengantarkan hati pada kesengsaraan
yang membuat kita selalu menyalahkan diri sendiri dan keadaan yang terjadi.
Seperti kura-kura dalam tempurung, pura-pura lupa bahwa Allah itu Maha Melihat.
Tanpa disadari kita sering menyebut diri kita super hero tanpa membutuhkan
pertolongan Allah. Kita bangga memiliki kekuatan super dan tanpa pikir panjang
kita kobarkan ego dengan kalimat jargon kesombongan yang beraneka macam kata.
Sengaja atau tidak, kita pernah membuat jargon kesombongan pada diri kita, kita
bangga akan prestasi, kekayaan, paras wajah, atau sikap hero kita yang menjadi
pahlawan dan segala sesuatu yang kita anggap lebih untuk kita tunjukan pada
dunia. Itulah kita sebagai manusia yang tidak jauh dari sombong atau kebanggaan
terhadap diri sendiri, bahkan kita sering diperbudak oleh jargon kesombongan
yang kita buat dengan merendahkan orang lain yang berefek pada kemiskinan hati.
Dunia ini tak lebih seperti panggung sandiwara. Memang benar, dunia
ini panggung sandiwara yang disutradarai Allah dan ciptaanNyalah yang menjadi
perangkat sandiwara. Beda dengan sinetron yang hanya menceritakan kehidupan
yang fiktif. Kehidupan yang kita jalani ini bukan sekedar sandiwara biasa,
namun sebuah akting yang akan kita pertangungjawabkan diakhirat kelak. Kita tahu
benar bahwa kehidupan yang kita jalani ini hanya sementara. Namun, kebanyakan
dari manusia pura-pura lupa bahwa Ia akan mati. Manusia lebih menikmati dunia
dengan segala macam fasilitasnya. Manusia yang beruntung adalah manusia yang
bisa memanfaatkan dunia dengan sebijak mungkin sedangkan manusia yang rugi
adalah manusia yang terlalu mencintai dunia tanpa ia sadari bahwa akhirat itu
ada. Manusia yang bijak adalah manusia yang selalu mengingatkan kebaikan selama
didunia demi terciptanya kedamaian dan tujuannya adalah akhirat. Seperti firman
Allah dalam surat Al- ‘Ashr ayat 1-3:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal shalih dan nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran (Al-‘Ashr:1-3).
Hidup adalah
sebuah tantangan, maka hadapilah. Hidup adalah sebuah nyanyian, maka
nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi, maka sadarilah. Hidup adalah sebuah
permainan, maka mainkanlah. Hidup adalah cinta, maka nikmatilah (Bhagawan Sri
Sthya Sai Baba)
Langganan:
Postingan (Atom)