Salahkah jika aku mengagumimu?
Sudah beberapa bulan berjalan saya dan anda
sering bercengkrama bersama meski tidak intensif akan tetapi disetiap pertemuan
itu, kita selalu belajar. Ya... kita sedang belajar. Belajar banyak hal tentang
kehidupan yang akan datang. Tentang sebuah rasa cinta yang mungkin tak pernah
bisa ketahui jalan di akhirnya... Anda paham maksud saya?
Selama beberapa bulan ini kehadiran anda membuat
Saya agaknya bersemangat menggapai cita dan cinta. Anda bisa mengubah hari saya
menjadi lebih berwarna, rasanya seperti menemukan hari yang bernyawa lagi, saya
mulai bersemangat menggejar cita demi memantaskan dihadapan anda. Saya tak
peduli tentang bagaimana sikap anda terhadap saya, yang ingin saya tujukan
adalah sikap penuh kasih yang tanpa anda sadari, jika saya dan anda saling
mengagumi....
Kini saya telah jatuh dalam kekaguman yang tak
biasa, saya mengagumi anda dalam hitungan ratusan hari di waktu yang lalu,
ketika saya melihat anda sedang memberi sebagian rezeki anda kepada seorang
pengemis. Sikap anda sangat membuat saya tersentuh. Kejadian tersebut terjadi
ketika anda yang datang dikost mantan saya. Namun ketika itu, hati saya hanya
sebatas mengagumi anda saja, bersimpati terhadap apa yang ada kerjakan dengan
tangan kanan anda dan saya tidak berfikir seucap katapun jika akan mencintai
anda. SAYA HANYA MENGAGUMI ANDA, TIDAK LEBIH....
Setelahnya anda sering mengajak saya makan dan
berjumpa. Seolah anda memberi kesempatan ada saya untuk mencintai anda. Saya
baru menyadari bahwa saya mencintai anda saat itu. Anda ingin tahu kapan saya
benar-benar paham jika saya mencintai anda? Beberapa minggu yang lalu, ketika
saya melihat dan membaca timeline anda, yang seketika membuat saya cemburu. Siapakah
perempuan yang sedang bersama anda saat ini? saya pikir, saya tidak
mengenalnya, saya seperti anda beri racun yang membuat saya tercekik mati.
Oooo.... saya baru ingat, wanita itu yang dulu
pernah anda perkenalkan pada saya, ketika seharian saya menunggu kedatangan
anda dalam acara ‘Waroeng expo’. Dan wanita itu pula yang membuat saya panas,
panas hati dan mata, akan tetapi saya malam itu, saya meyakini dan tetap yakin
jika anda menyukai saya juga, sebab saya masih ingat tentang tulisan yang ada
buat, agaknya membuat saya GeeR.
Anda menuliskan:
“yah, seorang perempuan pernah berkata,
“kalo mau nulis, ya nulis aja.” Ya sebenarnya saya ini sedang nulis lho
mbaknya. (seolah-olah si mbaknya sedang membaca :P),
Dan dalam draf tersebut anda bermain teka-teki,
siapakah wanita yang anda tuju? Sepertinya anda mencertakan tentang saya,
“.... sayapun sudah berjanji pada diri saya
sendiri, gak ada lagi kata pacaran, no! Sudah cukuplah waktu, tenaga, dan biaya
yang keluar untuk pacaran, hehehe... dan diapun memikirkan hal yang sama. Ha?
Terus udah sama-sama suka gitu maksudnya? Yeee, manaku tau, yang saya tau, dia
juga gak pengan pacaran, pengan lagsung nikah aja. Iihiiiyyyy.... cocok nih,
aaamiiinnn.... hehehe.”
Saya dan anda pernah bercerita tentang
keinginan tersebut....
Namun kini, keyakinan itu sempat memudar dan
menjadi ragu. Anda atau sayakah yang goyah? Dan kini kita menyadari bahwa
perasaan dan keinginan adalah sebuah UJIAN.
Entahlah... mungkin saya sudah salah sangka
terhadap sikap anda selama ini. Saya mengira semua sikap anda adalah tertuju
pada saya, kenyataannya tidak. Saya ingin marah? Akan tetapi rasa marah
tersebut hanya akan menjadi masalah yang tak pernah terselesaikan.
Saya paham jika Allah lebih tahu apa yang
terbaik untuk saya dan anda. Meskipun sampai detik ini saya masih mengagumi
anda, saya tidak akan terlalu mengharapkan hal itu lagi. dan kini bisakah anda
bersikap baik terhadap saya, setelah beberapa minggu ini saya merasakan jika
kita sudah berjarak.
Jika anda masih menganggap saya teman, saya
ingin andalah yang suatu saat nanti akan menyapa saya dengan sapaan yang paling
membahagiakan.... :D
Doa saya untuk anda, semoga Allah senangtiasa
memberkahi hidup anda dan anda menjadi seorang suami yang pernah anda katakan
pada saya. Anda pernah mengatakan jika anda ingin memiliki keturunan penghafal
Qur’an. Dan semoga doa itu tersampaikan.
Kini, saya hanya ingin memperbaiki gelas yang
sudah anda pecahkan. Meskipun sudah pecah, saya yakin bahwa gelas tersebut
masih bisa untuk diisi air minum, bagaimana caranya? Kita lihat saya apa yang
sudah menjadi kehendak Allah, seperti itulah gelas pecah yang masih dapat
berisi air.....
Semoga engkau menemukan, Bidadari Syurga....
maafkan saya, karena saya banyak salah dan janji yang belum sempat tertunaikan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar