Minggu, 07 Juli 2013

MAAF, JIKA AKU MENGAGUMIMU

Salahkah jika aku mengagumimu?

Sudah beberapa bulan berjalan saya dan anda sering bercengkrama bersama meski tidak intensif akan tetapi disetiap pertemuan itu, kita selalu belajar. Ya... kita sedang belajar. Belajar banyak hal tentang kehidupan yang akan datang. Tentang sebuah rasa cinta yang mungkin tak pernah bisa ketahui jalan di akhirnya... Anda paham maksud saya?

Selama beberapa bulan ini kehadiran anda membuat Saya agaknya bersemangat menggapai cita dan cinta. Anda bisa mengubah hari saya menjadi lebih berwarna, rasanya seperti menemukan hari yang bernyawa lagi, saya mulai bersemangat menggejar cita demi memantaskan dihadapan anda. Saya tak peduli tentang bagaimana sikap anda terhadap saya, yang ingin saya tujukan adalah sikap penuh kasih yang tanpa anda sadari, jika saya dan anda saling mengagumi....

Kini saya telah jatuh dalam kekaguman yang tak biasa, saya mengagumi anda dalam hitungan ratusan hari di waktu yang lalu, ketika saya melihat anda sedang memberi sebagian rezeki anda kepada seorang pengemis. Sikap anda sangat membuat saya tersentuh. Kejadian tersebut terjadi ketika anda yang datang dikost mantan saya. Namun ketika itu, hati saya hanya sebatas mengagumi anda saja, bersimpati terhadap apa yang ada kerjakan dengan tangan kanan anda dan saya tidak berfikir seucap katapun jika akan mencintai anda. SAYA HANYA MENGAGUMI ANDA, TIDAK LEBIH....

Setelahnya anda sering mengajak saya makan dan berjumpa. Seolah anda memberi kesempatan ada saya untuk mencintai anda. Saya baru menyadari bahwa saya mencintai anda saat itu. Anda ingin tahu kapan saya benar-benar paham jika saya mencintai anda? Beberapa minggu yang lalu, ketika saya melihat dan membaca timeline anda, yang seketika membuat saya cemburu. Siapakah perempuan yang sedang bersama anda saat ini? saya pikir, saya tidak mengenalnya, saya seperti anda beri racun yang membuat saya tercekik mati.

Oooo.... saya baru ingat, wanita itu yang dulu pernah anda perkenalkan pada saya, ketika seharian saya menunggu kedatangan anda dalam acara ‘Waroeng expo’. Dan wanita itu pula yang membuat saya panas, panas hati dan mata, akan tetapi saya malam itu, saya meyakini dan tetap yakin jika anda menyukai saya juga, sebab saya masih ingat tentang tulisan yang ada buat, agaknya membuat saya GeeR.
Anda menuliskan:

yah, seorang perempuan pernah berkata, “kalo mau nulis, ya nulis aja.” Ya sebenarnya saya ini sedang nulis lho mbaknya. (seolah-olah si mbaknya sedang membaca :P),

Dan dalam draf tersebut anda bermain teka-teki, siapakah wanita yang anda tuju? Sepertinya anda mencertakan tentang saya,

“.... sayapun sudah berjanji pada diri saya sendiri, gak ada lagi kata pacaran, no! Sudah cukuplah waktu, tenaga, dan biaya yang keluar untuk pacaran, hehehe... dan diapun memikirkan hal yang sama. Ha? Terus udah sama-sama suka gitu maksudnya? Yeee, manaku tau, yang saya tau, dia juga gak pengan pacaran, pengan lagsung nikah aja. Iihiiiyyyy.... cocok nih, aaamiiinnn.... hehehe.

Saya dan anda pernah bercerita tentang keinginan tersebut....

Namun kini, keyakinan itu sempat memudar dan menjadi ragu. Anda atau sayakah yang goyah? Dan kini kita menyadari bahwa perasaan dan keinginan adalah sebuah UJIAN.

Entahlah... mungkin saya sudah salah sangka terhadap sikap anda selama ini. Saya mengira semua sikap anda adalah tertuju pada saya, kenyataannya tidak. Saya ingin marah? Akan tetapi rasa marah tersebut hanya akan menjadi masalah yang tak pernah terselesaikan.

Saya paham jika Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk saya dan anda. Meskipun sampai detik ini saya masih mengagumi anda, saya tidak akan terlalu mengharapkan hal itu lagi. dan kini bisakah anda bersikap baik terhadap saya, setelah beberapa minggu ini saya merasakan jika kita sudah berjarak.

Jika anda masih menganggap saya teman, saya ingin andalah yang suatu saat nanti akan menyapa saya dengan sapaan yang paling membahagiakan.... :D

Doa saya untuk anda, semoga Allah senangtiasa memberkahi hidup anda dan anda menjadi seorang suami yang pernah anda katakan pada saya. Anda pernah mengatakan jika anda ingin memiliki keturunan penghafal Qur’an. Dan semoga doa itu tersampaikan.

Kini, saya hanya ingin memperbaiki gelas yang sudah anda pecahkan. Meskipun sudah pecah, saya yakin bahwa gelas tersebut masih bisa untuk diisi air minum, bagaimana caranya? Kita lihat saya apa yang sudah menjadi kehendak Allah, seperti itulah gelas pecah yang masih dapat berisi air.....


Semoga engkau menemukan, Bidadari Syurga....

maafkan saya, karena saya banyak salah dan janji yang belum sempat tertunaikan.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar